Minggu, 05 April 2009

Sertifikasi yang ruwet

Di negara kita dunia Pendidikan memang aneh, orang yang ribut masalah pendidikan bukanlah orang kependidikan,yang ribut mengenai kualitas pendidikan justru bukan Pengajar, bagi saya jika anda belajar dengan saya maka andapasti bisa ,dan saya tak pernah merasa kesulitan dalam belajar maupun mengajar,kecuali pengajarnya tak menguasai materi pelajaran dan pengajar juga harus creatif menciptakan suasana belajar yang interaktif,bahkan saya amati kurikulum kita juga serba gak jelas, karna pembuat kurikulumnya juga banyak yang gak jelas , pejabat di dinas pendidikan pun bukan orang kependidikan ,maka tak heran di negara kita dunia pendidikan serba gak jelas dan banyak dana untuk pendidikan di hambur-hamburkan tidak jelas maksud dan tujuannya dan memberikan kesempatan pada aparat tertentu menyelewengkan peraturan sehingga dapat duit kiri kanan contohnya sertifikasi, padahal apa susahnya sih buat database guru kemudian tinggal di urutkan siapa yang berhak mendapatkan sehingga tak akan menimbulkan masalah mungkin juga mengenai pengangkatan pegawai negeri, ditempat ujian CPNS malah banyak yang menawarkan jika anda mau lulus maka anda harus membayar sekian,tentunya di dunia pendidikan kita harapkan tidak ada perilaku kotor para aparat terkait ,jangan kotori dunia pendidikan kita jika perlu jangan dikaitkan dunia pendidikan dengan dunia Politik yang menghalalkan segala cara dan alasan yang masuk akal tetapi tidak benar,jika dibuatkan database guru maka pengangkatan CPNS dan Sertifikasi Guru dapat di pertanggung jawabkan secara moril dan materil dan tidak mengundang banyak masalah

Selasa, 11 November 2008

Sertifikasi

Sertifikasi tertunya sangat ditunggu oleh para guru dimana untuk mendapatkan sertifikasi disyaratkan memenuhi kwalifikasi tertentu yang telah di tetapkan oleh instansi terkait untuk meningkatkan mutu pendidikan itulah yang telah ditentukan dalam bentuk Undang-undang

Memang terdengar sangat baik sekali tentu hal ini sangat di harapkan oleh seluruh bangsa indonesia Tapi lagi-lagi semua itu berjalan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dalam memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan banyak dibuat rekayasa untuk mendapatkan point yang telah ditentukan untuk mendapatkan sertifikasi Guru siapa lagi kalau bukan mafia-mafia pendidikan dari sertifikat (surat keterangan) , Pengalaman kerja sampai ijazah palsu bahkan mengusahakan ijazah S1,S2 tembakan bahkan amplop sehingga poin nya dapat terpenuhi dan terkesan Hebat mungkin begitulah kejadian sertifukasi.

Disini tentunya di harapkan pejabat terkait hendaknya bisa melaksanakan funsi kontrol dengan sedikit bekerja sehingga dapat menghasilkan tujuan yang diinginkan sehingga kita dapat tercipta bangsa yang bermoral menuju rakyat yang adil dan makmur dibawah araha pendidikan yang dilaksanakan oleh guru di harapkan sertifikasi bukanlah sebagai sarana bagi-bagi uang negara kepada orang tertentu dengan cara yang tak bemoral. Hargailah guru yang telah lama mengajar dan memperjuangkan bangsa ini.

Penulis melihat di indonesia diantara perilaku aparat kita yaitu ,kalau di percaya maka ia akan berkhianat, kalau berjanji maka ia akan mengingkari , penulis lihat kenapa para aparat kita begitu tega kepada bangsa sendiri

Begitu juga nasib dengan guru honor di depok pertama gaji guru honor tak mencapai 500.000 (di bawah UMR) yaitu kurang dari 20 persen dari gaji guru pegawai negri walaupun hampir 20 tahun mengajar dan seorang sarjana ditambah lagi dengan berbagai potongan yang tak jelas. Mungkin kami lebih dulu menjadi sarjana dan kami lebih dulu mengabdi tapi mengapa kami di abaikan di tambah lagi mereka langsung menjadi pejabat yang senang dengan uang tanpa mempedulikan kwalitas pendidikan,begitulah nasib guru honor sudah jatuh tertimpa tangga

Begitulah nasib guru honor di negri sementara sampai saat ini belum ada berita kapan guru honor dapat penghasilan yang layak sebagai tenaga professional sebagai seorang sarjana dapat memenuhi kehidupan sendiri saja tak cukup apalagi untuk kebutuhan keluarga sementara aparat terkait masih menutup mata akan hal ini, seperti yang kita lihat walaupun sudah mengabdi menjadi guru hampir 20 tahun dengan latar pendidikan yang sesuai bukan lulusan universitas yang di tolak oleh sekolah-sekolah swasta depok yang di sekolah negri dianggap unggulan karna bisa merekayasa berbagai laporan Asal Bapak Senang dan siswa terlantar sehingga menjadi sekolah terbelakang di Depok

Rabu, 29 Oktober 2008

Pengertian Moral

Terdengarnya biasa-biasa saja tetapi akibatnya luar biasa untuk itu penulis mencoba untuk mengartikan pengertian moral tersebut yang menghakibatkan bangsa ini tidak bisa mandiri dan selalu dijajah yang seharusnya tidak seperti ini,harusnya kita dapat menikmati kemerdekaan ini seluruh bangsa ini dapat menikmatinya bukan saling bunuh antar sesama. hal ini tentunya tidak terjadi apabila aparat kita bermoral.

Moral yang dimaksud secara manajement adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya terutama dilingkungan guru dan pendidikan serta aparat terkait. tentunya kita tidak ingin aparat kita termasuk orang-orang yang bermoral mungkin mereka tak yahu yang dimaksud dengan bermoral

Sebagai contoh dalam pengangkatan pegawai negri terutama dalam ruang lingkup pendidikan,pengangkatan aparat ini hendaknya yang diangkat juga para lulusan kependidikan dari universitas tertentu yang sudah valid, kemudian ada relevansi dengan bidang yang akan ditempatkan Capeg tersebut, dan syarat lain yang di nilai memadai bukan rekayasa semata atau KKN.

Hendaknya pemerintah juga dapat menghargai jerih payah para guru dalam peran serta membangun bangsa ini setidaknya dalam pengangkatan berikutnya setidaknya berdasarkan masa kerja guru serta lulusan universitas yang relevan dan valid bukan mempermainkan perasaan dan nasib para guru dengan KKN yang tak punya kekuatan dan statusnya lemah dalam hukum

Minggu, 26 Oktober 2008

Menjadi Guru

Guru dimata masyarakat di anggap orang yang serba bisa, itulah yang sering saya dengar semenjak kecil . Begitu pula kenyataanya di masyarakat seorang guru harus mempunyai banyak keahlian apalagi sebagai seorang guru kejuruan harus benar-benar ahli dalam bidangnya sehingga guru bisa dihargai siswa dan masyarakat.

Seperti semula pada tuliskan pada tulisan sebelumnya bahwa yang di harapkan negara dan masyarakat bertolak belakang dengan yang sebenarnya. ternyata banyak kita lihat justru untuk menjadi guru tidak perlu seperti diatas dan hanya terjadi di sekolah negeri bahkan pegawai negri yang baru diangkatpun asal-asalan dan tidak sesuai dengan bidangnya dan tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah . tentunya untuk sekolah kejuruan ini fatal sekali akibatnya. Hal tersebut tentunya orang tua murid dan masyarakat,sekolah tampak seperti hanya minta uang dari orang tua murid tanpa ada timbal balik sementara kualitas lulusan tak jelas memang sangat menyedihkan . apalagi dengan guru dengan lulusan universitas tak jelas bahkandi beberapa sekolah swasta pun tak mau menerima lulusan universitas tersebut tapi di sekolah negeri malah jadi pejabat (tentunya sangat aneh)

Dari tulisan ini tentunya dengan harapan pejabat terkait punya tanggung jawab terhadap pekerjaanya jangan cuma makan gaji dan tunjangan buta hargailah perjuangan para guru yang mungkin jerih payahnya belum dihargai bahkan banyak guru negeri yang digaji dibawah UMR alias cuma dikasih transport saja walaupun mereka adalah guru yang layak dan masa kerja puluhan tahun

Guru & Pendidikan

Guru sebagai pendidik kader bangsa ini selalu terlupakan. Berbeda dengan Komponen bangsa lainya selaku aparat negara. Guru juga dituntut untuk mempunyai jenjang pendidikan formal yang tinggi yaitu strata satu(S1) serta mempunyai akta mengajar.tuntutan negara ini bisa di benarkan demi meningkatnya taraf pendidikan di negara kita

Harapan ternyata berbeda dengan kenyataan yang ada sebagai contoh dengan dinaikannya anggaran pendidikan mencapai 20 persen dari anggaran RAPBN. Kita bisa pesimis karna sering kita dengar berbagai bantuan diterima oleh sekolah atau lembaga pendidikan banyak dana yang menguap bahkan lebih dari 50 persen. Berita ini sangat menyedihkan buat kita yang mendengarnya.

Kita sering mendengar nama KPK yang di gembar-gemborkan sebagai pemberantas Korupsi tapi kita mungkin tak pernah mendengar yang namanya team korupsi yang ada di tiap-tiap propinsi dimana team ini tugasnya membagi-bagi dan kongkalingkong antar aparat negara untuk menggerogoti dana yang turun dari negara. tentunya team ini lebih besar dari team KPK, mampukan KPK menghadapi team Koprupsi ini.

Korupsi telah nyata-nyata berada di hadapan kita terutama dalam dunia pendidikan, seolah anggaran pendidikan hanya untuk di bagi-bagikan kepada aparat tertentu,mereka bisa berfoya-foya tanpa harus susah payah dalam mendapatkan uang,tinggal potong uang ini potong uang itu laporan kan bisa di rekayasa sementara kontrol dari aparat terkait boleh di bilang tidak ada atau mungkin mereka ikut bagi-bagi juga tentu bagi yang tahu hal ini merupakan peristiwa yang sangat menyedihkan sekali karna menyangkut dengan moral aparat kita yang mungkin akan merembet kepada moral bangsa

Tentunya kita banyak berharap kepada KPK untuk dapat menuntaskan penguapan dari anggaran pendidikan yang sangat besar sekali yang dilakukan oleh aparat dilingkungan Pendidikan sendiri yang terutama tidak terjun langsung bahkan dengan latar pendidikan yang tidak jelas atau lulusan universitas yang tidak jelas yang tiba-tiba lulus S1 dan S2 serta menjadi pejabat dilingkungan pendidikan serta ahli dalam kongkalingkong

Tentunya dalam dunia pendidikakan terutama Guru juga di tuntut untuk Profesional dalam menjalankan profesinya hendaknya sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu minimal S1 dan mempunyai akta mengajar. dimana sampai saat ini masih banyak guru terutama di sekolah negeri hanya laporannya saja ke dinas pendidikan adalah S1 padahal data sesungguhnya D3 pun tidak bahkan banyak juga diantaranya tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan bahkan tidak bisa mengajar seperti yang seharusnya,bahkan bisa diangkat jadi pegawai negeri hal ini tentunya berkat KKN, Sementara guru yang seharusnya layak dan sudah lama mengajar dibidangnya tidak diangkat karena dinegara kita masih kuat KKN dan aparat yang bermoral rendah atau tidak bermoral tidak mempunyai hati nurani